Mengakhiri pesta kembang api Lebaran Idul Fitri Tahun 2013 kali ini
sekaligus menyambut pesta kembang api Hari Kemerdekaan, langit Indonesia
secara kebetulan akan menyuguhkan terlebih dahulu "pesta kembang api
langit" Hujan Meteor Perseids. Hujan meteor atau meteor shower adalah
puncak kenampakan fenomena meteor terbanyak pada suatu periode. Pada
hari-hari biasa terlihatnya meteor merupakan suatu faktor kebetulan,
namun pada malam puncak meteor shower atau disebut dengan istilah
‘peak’, kita dapat menyaksikan kilatan cahaya meteor puluhan atau bahkan
ratusan meteor setiap jam. Perseids begitu nama untuk meteor shower
yang dapat kita saksikan puncaknya nanti pada Senin malam 12 Agustus
menjelang tengah malam hingga Selasa 13 Agustus menjelang Subuh.
Perseids merupakan salah satu fenomena hujan meteor terbesar pada tahun ini yang yang sebenarnya mulai bisa diamati sejak pertengahan Juli hingga akhir Agustus nanti. Menurut Bill Cooke dari Divisi Meteroid di NASA diperkirakan selama pengamatan malam itu kita akan dapat menyaksikan juraian cahaya meteor antara 60 sampai 100 meteor setiap jamnya. Kemunculannya kali ini cukup beruntung karena cahaya bulan yang biasanya mengganggu tidak akan lagi sebab bulan sedang pada fase bulan baru. Diharapkan dengan kondisi langit yang gelap seperti itu pertunjukan shower Perseids akan lebih spektakuler. Justru yang menjadi ancaman adalah kondisi atmosfer di lokasi observasi seperti awan, mendung atau bahkan hujan walaupun sekarang sebenarnya sedang musim kemarau.
Perseids merupakan salah satu fenomena hujan meteor terbesar pada tahun ini yang yang sebenarnya mulai bisa diamati sejak pertengahan Juli hingga akhir Agustus nanti. Menurut Bill Cooke dari Divisi Meteroid di NASA diperkirakan selama pengamatan malam itu kita akan dapat menyaksikan juraian cahaya meteor antara 60 sampai 100 meteor setiap jamnya. Kemunculannya kali ini cukup beruntung karena cahaya bulan yang biasanya mengganggu tidak akan lagi sebab bulan sedang pada fase bulan baru. Diharapkan dengan kondisi langit yang gelap seperti itu pertunjukan shower Perseids akan lebih spektakuler. Justru yang menjadi ancaman adalah kondisi atmosfer di lokasi observasi seperti awan, mendung atau bahkan hujan walaupun sekarang sebenarnya sedang musim kemarau.

Penamaan meteor shower ini umumnya didasarkan pada rasi atau gugus bintang tempat asal radiant meteor bersangkutan. Nama Perseids sendiri diambil dari nama Rasi asal atau pusat radiant meteor yaitu Rasi Perseus. Rasi Perseus pada bulan Agustus akan nampak di Langit Timur Laut lepas tengah malam. Dari sinilah nantinya setiap kenampakan meteor seolah-olah berasal. Titik yang disebut sebagai Radiant ini berada sedikit di sebelah utara Mirfak bintang paling terang di rasi Perseus. Sementara di sebelah selatannya kita akan dapat saksikan juga Pleiades, gugusan bintang yang terlihat seperti gumpalan kabut kecil yang orang Jawa menyebutnya "Kartika". Sedikit ke selatannya lagi kita akan melihat konfigurasi bintang yang dinamakan Rasi Orion yang terdiri atas 4 empat yang membentuk segi empat dan 3 bintang yang berjajar di tengahnya. Rasi Orion dalam budaya Jawa dinamakan "Lintang Waluku"
Cara Menyaksikan Meteor Shower

Memotret Hujan Meteor

Perhitungan cacah meteor
Zenithal Hourly Rate (ZHR) adalah jumlah kenampakan meteor rerata dalam
setiap jam saat ‘peak’. Hal ini tentunya hanya dapat dihitung
berdasarkan observasi atau pengamatan langsung. Untuk itu jika anda
berniat lebih profesional melakukanpengamatan meteor tidak ada salahnya
kita belajar membuat laporan hasil pengamatan dengan mencacah atau
menghitung kenampakan meteor dalam satu jam pengamatan. Teknik
menghitung di tempat gelap hanya mungkin dilakukan dengan menggunakan
counter atau tasbih, bisa juga digunakan teknik patah lidi agar bisa
juga mendapat info mengenai besar kecilnya meteor yang terlihat. Caranya
persiapkan satu lidi panjang saat pengamatan, dan jika terlihat meteor
patahkan lidi tapi jangan sampai terputus. Jika meteornya cukup besar,
jarak patahan panjang dan jika meteor berukuran kecil jarak patahan
pendek saja. Patahan ini akan dihitung nanti usai pengamatan meteor
shower. Sebab selama mengamati meteor diusahakan selalu konsentrasi agar
tidak ada yang terlewatkan. Pengamatan dalam bentuk kelompok akan lebih
mempermudah dalam pencacahan. Selama pengamatan tidak dibenarkan
menyalakan cahaya yang cukup terang seperti senter sebab dapat membuat
mata kesulitan berakomodasi di tempat gelap. Gunakan senter yang diberi
filter warna merah sehingga tidak menyilaukan. Nah setelah selesai coba
bandingkan dengan pengamata-pengamat lain berapa banyak meteor yang
dapat anda saksikan malam itu... Pecahkan rekor pengamat terbanyak..!
Hujan meteor terhadap kehidupan manusia
Sejauh ini meteor shower bukan merupakan ancaman terhadap kehidupan
manusia. Efek sampingnya yang terasa adalah gangguan komunikasi dan
kemungkinan tertabraknya satelit buatan yang berjumlah ribuan di atas
sana. Gangguan komunikasi terjadi karena lapisan ionosfer tempat
gelombang radio pendek (short wave) terpantul robek akibat hujaman
meteor kecepatan tinggi. Namun tidak demikian untuk radio yang
menggunakan gelombang FM. Gangguan radio gelombang pendek tersebut akan
normal kembali setelah robekan ionosfer tersebut tertutup kembali
beberapa jam kemudian. Fenomena inilah juga yang kemudian dimanfaatkan
oleh para pemburu meteor dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai
pendeteksi meteor atau disebut Radio Meteor Observation (RAMO).
Keuntungan deteksi meteor menggunakan radio adalah ia dapat dilakukan
walaupun pada siang hari. Jadi, tunggu apa segera bersiap-siap menjemput
Perseids nanti. Happy watching..
Data Teknis Perseids Meteor Shower
Nama : Perseid Meteor Shower (PER)
No. Katalog : IMO-19
Maks. Peak : 12 Agustus 2013 @ 18:15-20:45 UT (13 Agustus 2013 @ 01.15-03:45 WIB)
Kenampakan : 17 Juli - 24 Agustus 2013
Pengamatan Terbaik Indonesia : 12-13 Agustus 2013 @ 11.00 - 03.00 WIB
Radiant : Rasi Perseus (Arah Timur-Laut)
ZHR : maks. 100 meteor per jam
Kecepatan : 59 km/detik
Sumber Asal : Komet Swift-Tuttle
Sumber : http://www.imo.net
No. Katalog : IMO-19
Maks. Peak : 12 Agustus 2013 @ 18:15-20:45 UT (13 Agustus 2013 @ 01.15-03:45 WIB)
Kenampakan : 17 Juli - 24 Agustus 2013
Pengamatan Terbaik Indonesia : 12-13 Agustus 2013 @ 11.00 - 03.00 WIB
Radiant : Rasi Perseus (Arah Timur-Laut)
ZHR : maks. 100 meteor per jam
Kecepatan : 59 km/detik
Sumber Asal : Komet Swift-Tuttle
Sumber : http://www.imo.net
Did You know?
- METEOR adalah kilatan cahaya di langit malam yang disebabkan oleh terbakarnya partikel/bongkahan materi berkecepatan-tinggi saat memasuki atmosfer Bumi.
- METEOROID adalah partikel di ruang angkasa sebelum mencapai atmosfer Bumi.
METEORITE adalah meteoroid yang mencapai permukaan Bumi (tidak terbakar semua). - HUJAN METEOR adalah kejadian saat jumlah meteoroid yang masuk ke dalam atmosfer Bumi sangat banyak dalam selang waktu yang singkat. Pada hujan meteor, penampakan meteor berkisar 60 meteor per jam.
- BADAI METEOR dibedakan dari hujan meteor biasa dari jumlah penampakan meteornya yang mencapai 1000 buah meteor per jam.
- HUJAN METEOR PERSEIDS adalah hujan meteor yang radiant-nya atau 'arah datang'-nya, berasal dari Rasi Perseus. Hujan Meteor Perseids terjadi setiap tanggal 17 Juli - 24 Agustus.