Sepeda itu tingginya mencapai lima meter, tidak ada keterangan tahun pembuatan dan siapa pembuatnya, hanya saja sepeda itu nampak seperti sepeda buatan Indonesia. Tidak jelas alassannya kenapa replika sepeda ini disebut sepeda Nabi Adam,tapi mungkin melihat sepeda yang besar lalu ada yang menyebutnya sepeda Nabi Adam. Dan sampai sekarang sebutan itu masih tetap abadi di kalangan jamaah haji Indonesia dan Asia Tenggara.
Sepeda raksasa itu ternyata memang asli dari Indonesia, seperti diceritakan Abu Bakar Husen, seorang mukmin di Arab Saudi. Sepeda itu merupakan hadiah dari Gubernur DKI Ali Sadikin, pada 20 tahun lalu. Bersama dengan ribuan sepeda lainnya sepeda raksasa itu dikirim langsung dari Jakarta, dan untuk mengenangnya oleh pemerintah setempat sepeda raksasa ditempatkan dan dijadikan monumen di tegah kota.
Sepeda raksasa itu kian populer dikalangan jemaah Indonesia, meski sampai saat ini masih belum diketahuai siapa yang mempopulerkan sebuatan sepeda “Nabi Adam”.
Menurut beberapa sumber,ada yang mengatakan bahwa monumen sepeda raksasa ini dibangun Pemerintah kerajaan Arab Saudi untuk menghargai dan menghormatipara jamaah haji yang bersepeda dari India. Sedangkan menurut cerita Abu Bakar Husen,Mukmim yang berasal dari Arab Saudi,Sepeda tersebut didatangkan dari Jakarta yang merupakan pemberian mantan Gubernur DKI Ali Sadikin.Dari manapun asal sepeda ini tidaklah menjadi persoalan,yang pentin tempat tersebut telah menjadi tempat wisata menarikyang didatangi banyak orang di seluruh dunia.