Pengacara Eyang Subur,
Ramdan Alamsyah, menuturkan alasan mengapa kliennya tak mau tampil di
depan publik. "Dia sudah tak tahu harus berbuat apa," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 27 Maret 2013.
Menurut dia, media kini terlalu menyudutkan kliennya. "Seolah terlalu berpihak pada satu orang," ujarnya. Hal tersebut membuat posisi kliennya serbasalah.
Padahal, kata Ramdan, apa yang diutarakan aktor Adi Bing Slamet semuanya tak benar. "Tidak ada yang benar itu, kalau iya, coba buktikan di sini (Mabes Polri)," ujarnya. Adi sebelumnya menuding mantan guru spiritualnya itu melakukan praktek sesat yang mengarah pada penistaan agama. Ia juga menyebut sang mantan guru sebagai ahli nujum.
Akhirnya, sang eyang hanya bisa memberi kuasa kepada Ramdan untuk tampil di depan publik. "Saya sampaikan apa yang ia ingin katakan," ujarnya.
Setelah kasus ini bergulir, sang eyang hampir tak pernah keluar dari rumahnya di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ia juga sudah tak lagi menerima pasien untuk berobat. "Sudah sejak tujuh tahun lalu," ujarnya.
Aktivitas Eyang Subur kini dihabiskan bersama keluarga di sebuah rumah yang kabarnya dihuni oleh sembilan istrinya. Kehidupannya kini dihiasi puluhan awak media yang menongkrongi halaman rumahnya.
"Bila mau masuk, silakan masuk saja," ujarnya. Menurut dia, jika tak membawa alat perekam, wartawan bisa masuk ke dalam rumah sekadar ngobrol dengan sang eyang. Bahkan beberapa sudut rumahnya boleh diabadikan kamera, dengan syarat tak ada muka sang eyang. "Guci-guci koleksinya boleh disorot, tapi foto-foto dan lukisan (yang menggambarkan Eyang Subur) tidak boleh," ujarnya.
Namun, saat Subur mencoba lebih terbuka, tiba-tiba timbul masalah. "Kemarin ada wartawan yang ketahuan merekam, tersinggung dia (Eyang Subur)," ujarnya. Hal ini membuat niat Subur berbicara kepada wartawan jadi pudar. "Kita tunggu saja nanti waktunya lagi," ujar Ramdan. Ada apa di balik perseteruan Adi Bing Slamet dengan Eyang Subur?
Menurut dia, media kini terlalu menyudutkan kliennya. "Seolah terlalu berpihak pada satu orang," ujarnya. Hal tersebut membuat posisi kliennya serbasalah.
Padahal, kata Ramdan, apa yang diutarakan aktor Adi Bing Slamet semuanya tak benar. "Tidak ada yang benar itu, kalau iya, coba buktikan di sini (Mabes Polri)," ujarnya. Adi sebelumnya menuding mantan guru spiritualnya itu melakukan praktek sesat yang mengarah pada penistaan agama. Ia juga menyebut sang mantan guru sebagai ahli nujum.
Akhirnya, sang eyang hanya bisa memberi kuasa kepada Ramdan untuk tampil di depan publik. "Saya sampaikan apa yang ia ingin katakan," ujarnya.
Setelah kasus ini bergulir, sang eyang hampir tak pernah keluar dari rumahnya di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ia juga sudah tak lagi menerima pasien untuk berobat. "Sudah sejak tujuh tahun lalu," ujarnya.
Aktivitas Eyang Subur kini dihabiskan bersama keluarga di sebuah rumah yang kabarnya dihuni oleh sembilan istrinya. Kehidupannya kini dihiasi puluhan awak media yang menongkrongi halaman rumahnya.
"Bila mau masuk, silakan masuk saja," ujarnya. Menurut dia, jika tak membawa alat perekam, wartawan bisa masuk ke dalam rumah sekadar ngobrol dengan sang eyang. Bahkan beberapa sudut rumahnya boleh diabadikan kamera, dengan syarat tak ada muka sang eyang. "Guci-guci koleksinya boleh disorot, tapi foto-foto dan lukisan (yang menggambarkan Eyang Subur) tidak boleh," ujarnya.
Namun, saat Subur mencoba lebih terbuka, tiba-tiba timbul masalah. "Kemarin ada wartawan yang ketahuan merekam, tersinggung dia (Eyang Subur)," ujarnya. Hal ini membuat niat Subur berbicara kepada wartawan jadi pudar. "Kita tunggu saja nanti waktunya lagi," ujar Ramdan. Ada apa di balik perseteruan Adi Bing Slamet dengan Eyang Subur?